Terdapat
banyak orang-orang yang sering menanam tanaman kacang hijau, baik di kalangan
siswa-siswi SD untuk tugas sekolah sampai di kalangan orang dewasa dan hanya
sekedar menanam saja. Namun tidak pernah mengamati lebih detail tentang
pertumbuhan kacang hijau baik di media tanah/kapas maupun di tempat
terang/gelap.
Pada kesempatan kali ini saya akan mengamati
bentuk dan perbedaan yang terjadi pada tanaman kacang hijau di tempat yang
terang dengan kacang hijau di tempat yang gelap.
Kata
Pengantar
Segala puji bagi Allah Tuhan Yang Maha Esa,
berkat rahmat dan kaarunianya, saya dapat menulis hasil laporan pengamatan ini
untuk di laporkan kepada guru yang bersangkutan.
Laporan pengamatan ini saya tulis berdasarkan
pengamatan yang saya lakukan selama beberapa hari. Semoga laporan ini dapat
diterima dengan baik dan bermanfaat. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam pengetikan. Oleh karena itu, saran dan
kritik sangat kami harapkan.
BAB
I. PENDAHULUAN
Latar
Belakang,
Segala macam jenis tumbuhan banyak kita
temukan di mana saja baik di pekarangan rumah, di jalan , di sekolah,
dll. Karena menanam pohon bukanlah hal yang sulit dan mempunyai banyak manfaat
salah satunya ialah mengatasi polusi udara dan banjir.
Pohon
juga dapat dibuat penelitian, namun penelitian ini kebanyakan dilakukan oleh
mahasiswa, padahal penelitian tentang tanaman juga sangat dibutuhkan oleh
masyarakat . salah satunya ialah untuk mengetahui pengaruh sinar matahari
terhadap tanaman dan tanaman yang mudah untuk dibuat penelitian ialah tanaman
kacang hijau.
Rumusan Masalah,
1. Apakah cahaya dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman kacang hijau ?
2. Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?
Tujuan Penelitian,
1. Untuk mengetahui apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Manfaat Penelitian,
1.
Mengetahui pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2.
Mengetahui cara menanam kacang
hijau pada intensitas cahaya yang tepat.
BAB II. KAJIAN TEORI
Teori,
Pertumbuhan adalah perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman
yang bersifat tidak dapat balik (Irreversible). Bertambah besar ataupun
bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibat adanya penambahan
unsur-unsur struktural yang baru. Peningkatan ukuran tanaman yang tidak akan
kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel. Misalnya, dalam ukuran
sel, jaringan, organ perkembangan.
Diferensiasi adalah Suatu situasi dimana sel-sel meristematik berkembang menjadi dua atau lebih macam sel/jaringan/organ tanaman yang secara kualitatif berbeda satu dengan yang lainnya. Merupakan proses hidup yang menyangkut transformasi sel tertentu ke sel-sel yang lain menurut spesialisasinya (baik spesialisasi dalam hal proses biokimia, fisiologi, maupun struktural). Misalnya, pembentukan jaringan xylem dan phloem
Morfogenesis merupakan Proses hidup yang menyangkut interaksi pertumbuhan dan diferensiasi oleh beberapa sel yang memacu terbentuknya organ. Misalnya, pembentukan daun, buah,batang bunga akar,batang, bunga. Sel meristematik adalah sel muda yang masih aktif membelah. Jaringan meristematik adalah suatu jaringan yang sel-selnya masih aktif membelah.
Diferensiasi adalah Suatu situasi dimana sel-sel meristematik berkembang menjadi dua atau lebih macam sel/jaringan/organ tanaman yang secara kualitatif berbeda satu dengan yang lainnya. Merupakan proses hidup yang menyangkut transformasi sel tertentu ke sel-sel yang lain menurut spesialisasinya (baik spesialisasi dalam hal proses biokimia, fisiologi, maupun struktural). Misalnya, pembentukan jaringan xylem dan phloem
Morfogenesis merupakan Proses hidup yang menyangkut interaksi pertumbuhan dan diferensiasi oleh beberapa sel yang memacu terbentuknya organ. Misalnya, pembentukan daun, buah,batang bunga akar,batang, bunga. Sel meristematik adalah sel muda yang masih aktif membelah. Jaringan meristematik adalah suatu jaringan yang sel-selnya masih aktif membelah.
Penjelasan,
A. Penjelasan Tentang Pertumbuhan
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu :
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. Tunas embrionik (calon batang dan daun)
b. Akar embrionik (calon akar)
c. Kotiledon (cadangan makanan)
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasic atau kambium intravaskuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. Kambium intervasis dan intravasis membentuk lingkaran tahun berbentuk konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. Ke dalam membentuk feloderm (sel-sel hidup). Ke luar membentuk felem (sel-sel mati).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
• Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
• Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
• Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
• Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.
B. Penjelasan Tentang
Cahaya
Cahaya matahari mempunyai
pengaruh terhadap perkecambahan tumbuhan. Tetapi banyak sedikitnya cahaya yang
dibutuhkan oleh tiap-tiap tumbuhan itu berbeda-beda. Beberapa peneliti telah memperlihatkan
bahwa biji yang peka terhadap cahaya tidak akan berkecambah dibawah kanopi
daun. Cahaya sendiri memiliki suatu intensitas, kerapatan pengaliran atau
intensitas menunjukkan pengaruh primernya terhadap fotosintesis dan pengaruh
sekundernya pada morfogenetika pada intensitas rendah, tetapi sebagian
memerlukan energi yang lebih besar.
Adanya penyinaran sinar matahari akan menimbulkan cahaya yang dibutuhkan untuk :
• Pembentukan zat warna hijau (chlorophyll)
• Pertumbuhan tanaman dan kwalitas produksi. Tanaman yang kurang cahaya matahari pertumbuhannya lemah, pucat dan memanjang.
Ketersediaan cahaya bagi pertumbuhan tanaman sangat bermanfaat dalam proses :
Adanya penyinaran sinar matahari akan menimbulkan cahaya yang dibutuhkan untuk :
• Pembentukan zat warna hijau (chlorophyll)
• Pertumbuhan tanaman dan kwalitas produksi. Tanaman yang kurang cahaya matahari pertumbuhannya lemah, pucat dan memanjang.
Ketersediaan cahaya bagi pertumbuhan tanaman sangat bermanfaat dalam proses :
Ø Perkecambahan
Ø Perpanjangan batang
Ø Membukanya hipokotil
Ø Perluasan daun
Ø Dormansi tunas
Ø Sistesis klorofil
Ø Gerakan batang
Ø Gerakan daun
Ø Pembukaan bun
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah
akan tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena
pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah
sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang
meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila
terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang
gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan
batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat
yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang
banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun
pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini
disebut etiolasi.
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
C. Penjelasan Tentang
Tanaman Hijau
Kacang hijau adalah sejenis
tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan
yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah biji dan kecambahnya.
Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain :
* protein (memperkuat daya tahan tubuh)
* kalsium dan fosfor (memperkuat tulang)
* vitamin B1 (membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan energi)
* vitamin B2 (membantu penyerapan protein dalam tubuh)
* vitamin E (membantu meningkatkan kesuburan)
* zat besi (membantu pembentukan sel darah merah
* magnesium (menjaga fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak.
* terdapat antioksidan yang berguna bagi tubuh
Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain :
* protein (memperkuat daya tahan tubuh)
* kalsium dan fosfor (memperkuat tulang)
* vitamin B1 (membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan energi)
* vitamin B2 (membantu penyerapan protein dalam tubuh)
* vitamin E (membantu meningkatkan kesuburan)
* zat besi (membantu pembentukan sel darah merah
* magnesium (menjaga fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak.
* terdapat antioksidan yang berguna bagi tubuh
BAB III. METEOLOGI
Tempat,
Di tempat yang gelap dan terkena cahaya
matahari
Waktu,
2 – 7 hari pengamatan
Populasi dan Sampel,
Populasi : biji kacang hijau (Phaseolus radiatus).
Sampel : 6 biji kacang hijau.
Variabel Penelitian,
Variabel bebas : intensitas cahaya matahari
Variabel kontrol : volume air, media tanam, wadah/gelas plastik, biji kacang hijau
Variabel terikat : panjang batang kecambah kacang hijau, warna daun.
Alat dan Bahan,
2 buah gelas plastik
Kapas
Mistar dan alat tulis
Air
12 biji kacang hijau
Langkah Kerja,
1. Menyiapkan alat dan bahan. Yaitu mengisi 2 buah gelas
plastik dengan kapas dan membasahinya dengan air.
2. Menanam 6 biji kacang hijau dalam masing-masing gelas
plastik.
3. Meletakkan gelas plastik A di tempat terang, gelas plastik
B di tempat gelap. Menyiram biji setiap hari selama 7 hari.
4. Mengukur panjang batang (tinggi kecambah) masing-masing
tanaman setiap hari selama 7 hari dan mencatat hasilnya dalam tabel hasil
pengamatan.
5. Membuat Kesimpulan
BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN DATA
A. Hasil,
Hari ke
|
Tempat
|
|
Terang
|
|
tempat
|
|
gelap
|
|
Rata-rata batang
|
Rata-rata daun
|
|
batang
|
daun
|
kualitatif
|
|
batang
|
daun
|
kualitatif
|
|
|
|
2
|
-
|
-
|
Baru mulai berkecambah dan mengeluarkan akar
|
|
-
|
0,3cm
|
Baru mulai mengeluarkan daun dan akar
|
|
-
|
0,3cm
|
3
|
4cm
|
1,5
|
Warna dauh hijau tua, sudah bercabang dan daunya sudah mulai terbuka
|
|
8cm
|
2cm
|
Daun berwarna hijau muda
dan belum terbuka namun sudah bercabang
|
|
6cm
|
1,75cm
|
4
|
8cm
|
2cm
|
Daun sudah mulai terbuka semua
|
|
16cm
|
2,5cm
|
Warna tetap sama namun sudah mulai terbuka sedikit daunnya
|
|
12cm
|
2,5cm
|
5
|
12cm
|
2,5cm
|
Daun melebar
|
|
20cm
|
3cm
|
Warna dan diamerter daun tidak berubah
|
|
16cm
|
2,75cm
|
6
|
16cm
|
3cm
|
Daun Semakin lebar
|
|
26cm
|
3cm
|
Seperti sebelumnya
|
|
21cm
|
3cm
|
7
|
18cm
|
3cm
|
Diameter daun hampir mendekati 2cm
|
|
30cm
|
3cm
|
Seperti sebelumnya
|
|
24cm
|
3cm
|
B.
Pembahasan
Cahaya merupakan salah satu faktor
eksternal yang mempengaruhi proses perkecambahan pada tumbuhan. Setiap tumbuhan
membutuhkan intensitas cahaya yang berbeda-beda.
Pada penelitian ini, praktikan menggunakan kacang hijau untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap proses perkecambahan kacang hijau. Ternyata pada penilitian yang dilakukan praktikan ini cocok dengan apa yang teori telah jelaskan bahwa tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih panjang/tinggi daripada tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang terang.
Dari rincian-rincian tersebut menunjukkan bahwa tanaman kacang hijau akan tumbuh lebih tinggi jika diletakkan di tempat yang gelap daripada diletakkan di tempat yang terang. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang tumbuh lebih pendek karena umumnya cahaya dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Peristiwa ini terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Dan sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih tinggi karena terjadi peristiwa pertumbuhan yang cepat di tempat gelap yang disebut etiolasi. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Tetapi, pertumbuhan meninggi yang baik tidak menjamin kualitas tumbuhan itu juga baik. Buktinya, yang seperti praktikan amati, bahwa tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap, meski tumbuhnya lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang, meskipun tumbuhnya lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
Pada penelitian ini, praktikan menggunakan kacang hijau untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap proses perkecambahan kacang hijau. Ternyata pada penilitian yang dilakukan praktikan ini cocok dengan apa yang teori telah jelaskan bahwa tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih panjang/tinggi daripada tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang terang.
Dari rincian-rincian tersebut menunjukkan bahwa tanaman kacang hijau akan tumbuh lebih tinggi jika diletakkan di tempat yang gelap daripada diletakkan di tempat yang terang. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang tumbuh lebih pendek karena umumnya cahaya dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Peristiwa ini terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Dan sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih tinggi karena terjadi peristiwa pertumbuhan yang cepat di tempat gelap yang disebut etiolasi. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Tetapi, pertumbuhan meninggi yang baik tidak menjamin kualitas tumbuhan itu juga baik. Buktinya, yang seperti praktikan amati, bahwa tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap, meski tumbuhnya lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang, meskipun tumbuhnya lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
BAB V. KESIMPULAN dan SARAN
Kesimpulan,
1. Kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap akan lebih optimal dan cepat
karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan
terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini
tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat,
akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan
daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning.
2. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang akan tumbuh lebih
pendek karena hormon auksin ini akan terurai karena terkena cahaya dan rusak
sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman
kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang
sehat, jagur, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna
hijau serta memiliki cukup klorofil.
Saran,
Ø Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan
percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti
hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
Ø Dalam mengukur
tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
Ø
Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau
yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa
yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
No comments:
Post a Comment