Tuesday, 5 January 2016

Pengaruh Cahaya Pada Tanaman Kacang




  Terdapat banyak orang-orang yang sering menanam tanaman kacang hijau, baik di kalangan siswa-siswi SD untuk tugas sekolah sampai di kalangan orang dewasa dan hanya sekedar menanam saja. Namun tidak pernah mengamati lebih detail tentang pertumbuhan kacang hijau baik di media tanah/kapas maupun di tempat terang/gelap.
  Pada kesempatan kali ini saya akan mengamati bentuk dan perbedaan yang terjadi pada tanaman kacang hijau di tempat yang terang dengan kacang hijau di tempat yang gelap.















Kata Pengantar
   Segala puji bagi Allah Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan kaarunianya, saya dapat menulis hasil laporan pengamatan ini untuk di laporkan kepada guru yang bersangkutan.
  Laporan pengamatan ini saya tulis berdasarkan pengamatan yang saya lakukan selama beberapa hari. Semoga laporan ini  dapat  diterima dengan baik dan bermanfaat. Mohon maaf bila ada kesalahan  dalam pengetikan. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.















BAB I.  PENDAHULUAN
  Latar Belakang,
     Segala macam jenis tumbuhan banyak kita temukan di mana saja   baik  di pekarangan rumah, di jalan , di sekolah, dll. Karena menanam pohon bukanlah hal yang sulit dan mempunyai banyak manfaat salah satunya ialah mengatasi polusi udara dan banjir.
     Pohon juga dapat dibuat penelitian, namun penelitian ini kebanyakan dilakukan oleh mahasiswa, padahal penelitian tentang tanaman juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat . salah satunya ialah untuk mengetahui pengaruh sinar matahari terhadap tanaman dan tanaman yang mudah untuk dibuat penelitian ialah tanaman kacang hijau.

 Rumusan Masalah,
1.      Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau ?
2.     Bagaimanakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?
Tujuan Penelitian,
1.     Untuk mengetahui apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau.
2.      Untuk mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Manfaat Penelitian,
1.      Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2.     Mengetahui cara menanam kacang hijau pada intensitas cahaya yang tepat.


BAB II. KAJIAN TEORI

Teori,
   Pertumbuhan adalah perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tidak dapat balik (Irreversible). Bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibat adanya penambahan unsur-unsur struktural yang baru. Peningkatan ukuran tanaman yang tidak akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel. Misalnya, dalam ukuran sel, jaringan, organ perkembangan.
Diferensiasi adalah Suatu situasi dimana sel-sel meristematik berkembang menjadi dua atau lebih macam sel/jaringan/organ tanaman yang secara kualitatif berbeda satu dengan yang lainnya. Merupakan proses hidup yang menyangkut transformasi sel tertentu ke sel-sel yang lain menurut spesialisasinya (baik spesialisasi dalam hal proses biokimia, fisiologi, maupun struktural). Misalnya, pembentukan jaringan xylem dan phloem
Morfogenesis merupakan Proses hidup yang menyangkut interaksi pertumbuhan dan diferensiasi oleh beberapa sel yang memacu terbentuknya organ. Misalnya, pembentukan daun, buah,batang bunga akar,batang, bunga. Sel meristematik adalah sel muda yang masih aktif membelah. Jaringan meristematik adalah suatu jaringan yang sel-selnya masih aktif membelah.

Penjelasan,
A.   Penjelasan Tentang Pertumbuhan

Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu :
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang. Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. Tunas embrionik (calon batang dan daun)
b. Akar embrionik (calon akar)
c. Kotiledon (cadangan makanan)
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumbuhan. Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasic atau kambium intravaskuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer. Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis. Kambium intervasis dan intravasis membentuk lingkaran tahun berbentuk konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara pembentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit. Ke dalam membentuk feloderm (sel-sel hidup). Ke luar membentuk felem (sel-sel mati).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :
• Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
• Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
• Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
• Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.






B.   Penjelasan Tentang Cahaya

  Cahaya matahari mempunyai pengaruh terhadap perkecambahan tumbuhan. Tetapi banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan oleh tiap-tiap tumbuhan itu berbeda-beda. Beberapa peneliti telah memperlihatkan bahwa biji yang peka terhadap cahaya tidak akan berkecambah dibawah kanopi daun. Cahaya sendiri memiliki suatu intensitas, kerapatan pengaliran atau intensitas menunjukkan pengaruh primernya terhadap fotosintesis dan pengaruh sekundernya pada morfogenetika pada intensitas rendah, tetapi sebagian memerlukan energi yang lebih besar.
Adanya penyinaran sinar matahari akan menimbulkan cahaya yang dibutuhkan untuk :
• Pembentukan zat warna hijau (chlorophyll)
• Pertumbuhan tanaman dan kwalitas produksi. Tanaman yang kurang cahaya matahari pertumbuhannya lemah, pucat dan memanjang.
Ketersediaan cahaya bagi pertumbuhan tanaman sangat bermanfaat dalam proses :

Ø Perkecambahan
Ø  Perpanjangan batang
Ø Membukanya hipokotil
Ø Perluasan daun
Ø Dormansi tunas
Ø  Sistesis klorofil
Ø Gerakan batang
Ø  Gerakan daun
Ø Pembukaan bun
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi.
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.


C.   Penjelasan Tentang Tanaman Hijau

   Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Bagian paling bernilai ekonomi adalah biji dan kecambahnya.
Di dalam kacang hijau terdapat berbagai kandungan, antara lain :
* protein (memperkuat daya tahan tubuh)
* kalsium dan fosfor (memperkuat tulang)
* vitamin B1 (membantu proses pertumbuhan dan menghasilkan energi)
* vitamin B2 (membantu penyerapan protein dalam tubuh)
* vitamin E (membantu meningkatkan kesuburan)
* zat besi (membantu pembentukan sel darah merah
* magnesium (menjaga fungsi otot dan syaraf) dan rendah lemak.
* terdapat antioksidan yang berguna bagi tubuh







BAB III. METEOLOGI


Tempat,
  Di tempat yang gelap dan terkena cahaya matahari

Waktu,
  2 – 7 hari pengamatan

Populasi dan Sampel,      

  Populasi : biji kacang hijau (Phaseolus radiatus).
  Sampel : 6 biji kacang hijau
.

Variabel Penelitian,

 
Variabel bebas : intensitas cahaya matahari
  Variabel kontrol : volume air, media tanam, wadah/gelas plastik, biji kacang hijau
  Variabel terikat : panjang batang kecambah kacang hijau, warna daun.

Alat dan Bahan,

 
 2 buah gelas plastik
   Kapas
   Mistar dan alat tulis
   Air
   12 biji kacang hijau

Langkah Kerja,
1.     Menyiapkan alat dan bahan. Yaitu mengisi 2 buah gelas plastik dengan kapas dan membasahinya dengan air.
2.     Menanam 6 biji kacang hijau dalam masing-masing gelas plastik.
3.     Meletakkan gelas plastik A di tempat terang, gelas plastik B di tempat gelap. Menyiram biji setiap hari selama 7 hari.
4.     Mengukur panjang batang (tinggi kecambah) masing-masing tanaman setiap hari selama 7 hari dan mencatat hasilnya dalam tabel hasil pengamatan.
5.     Membuat Kesimpulan
BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN DATA
A.  Hasil,

Hari ke
Tempat

Terang

tempat

gelap

Rata-rata batang
Rata-rata daun

batang
daun
kualitatif

batang
daun
kualitatif



2
-
-
Baru mulai berkecambah dan mengeluarkan akar

-
0,3cm
Baru mulai mengeluarkan daun dan akar

-
0,3cm
3
4cm
1,5
Warna dauh hijau tua, sudah bercabang dan daunya sudah mulai terbuka

8cm
2cm
Daun         berwarna hijau muda dan belum terbuka namun sudah bercabang

6cm
1,75cm
4
8cm
2cm
Daun sudah mulai terbuka semua

16cm
2,5cm
Warna tetap sama namun sudah mulai terbuka sedikit daunnya

12cm
2,5cm
5
12cm
2,5cm
Daun melebar

20cm
3cm
Warna dan diamerter daun tidak berubah

16cm
2,75cm
6
16cm
3cm
Daun Semakin lebar

26cm
3cm
Seperti sebelumnya

21cm
3cm
7
18cm
3cm
Diameter daun hampir mendekati 2cm

30cm
3cm
Seperti sebelumnya

24cm
3cm








B.   Pembahasan
  Cahaya merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi proses perkecambahan pada tumbuhan. Setiap tumbuhan membutuhkan intensitas cahaya yang berbeda-beda.
Pada penelitian ini, praktikan menggunakan kacang hijau untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap proses perkecambahan kacang hijau. Ternyata pada penilitian yang dilakukan praktikan ini cocok dengan apa yang teori telah jelaskan bahwa tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih panjang/tinggi daripada tanaman (kacang hijau) yang diletakkan di tempat yang terang.
Dari rincian-rincian tersebut menunjukkan bahwa tanaman kacang hijau akan tumbuh lebih tinggi jika diletakkan di tempat yang gelap daripada diletakkan di tempat yang terang. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang tumbuh lebih pendek karena umumnya cahaya dapat menguraikan auksin (hormon pertumbuhan). Peristiwa ini terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Dan sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap akan tumbuh lebih tinggi karena terjadi peristiwa pertumbuhan yang cepat di tempat gelap yang disebut etiolasi. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Tetapi, pertumbuhan meninggi yang baik tidak menjamin kualitas tumbuhan itu juga baik. Buktinya, yang seperti praktikan amati, bahwa tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang gelap, meski tumbuhnya lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Sebaliknya, tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terang, meskipun tumbuhnya lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.






BAB V. KESIMPULAN  dan SARAN
 Kesimpulan,
1.     Kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap akan lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning.
2.     Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang akan tumbuh lebih pendek karena hormon auksin ini akan terurai karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, jagur, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.

Saran,
Ø Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
Ø  Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
Ø Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

No comments:

Post a Comment