Metode Penelitian
     Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau lagkah- langkah dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi metode penelitian  adalah  cara  sistematis  untuk  menyususn  ilmu pengetahuan. Sedangkan  teknik  penelitian  adalah  cara  untuk  melaksanakan  metode penelitian.  Metode penelitian  biasanya  mengacu  pada  bentuk-bentuk penelitian. 
   Macam-macam Metode Penelitian 
   Mengacu    pada    bentuk    penelitian,    tujuan,    sifat    masalah    dan pendekatannya ada empat macam metode penelitian : 
- Metode Eksperimen (Mengujicobakan), adalah penelitian untuk menguji apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak. Untukmenguji efektif tidaknya harus digunakan variabel kontrol. Penelitian eksperimen adalah untuk menguji hi[potesis yang dirumuskan secara ketat. Penelitian eksperimen biasanya dilakukan untuk bidang yang bersifat eksak. Sedangkan untuk bidang sosaial bisanya digunakan metode survey eksplanatory, metode deskriptif, dan historis.
 - Metode Verifikasi (Pengujiaan), yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan yang sudaah digariskan itu tercapai atau sesuaai atau dengan harapan atau teori yang sudah baku. Tujuan daari penelitian verifikasi adalah untuk menguji teori-teori yang sudah ada guna menyususn teori baru dan menciptakan pengetahuan-pengetahuan baru. Lebih mutaakhirnya, metode verifikasi berkembang menjadi grounded research, yaitu metode yang menyajikan suatu pendekatan baru, dengan data sebagai sumber teori (teori berdasarkan data).
 - Metode Deskriptif (mendeskripsikan), yaitu metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, mengaanalisis data dan menginterprestasikannya. Metode deskriptif dalam pelaksanaannya dilakukan melalui: teknik survey, studi kasus (bedakan dengan suatu kasus), studi komparatif, studi tentang waktu dan gerak, analisis tingkah laku, dan analisis dokumenter.
 - Metode Historis (merekonstruksi), yaitu suatu metode penelitian yang meneliti sesuatu yang terjadi di masa lampau. Dalam penerapannya, metode ini dapat dilakkan dengan suatu bentuk studi yang bersifat komparatif-historis, yuridis, dan bibliografik. Penelitian historis bertujuan untuk menemukan generaalisasi dan membuat rekontruksi masa lampau, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi serta mensintesiskan bukti-bukti untuk enegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna memperoleh kesimpulan yang kuat.
 
    1.   Mengidentifikasi, memilih dan merumuskan masalah
    1.1 Mengidentifikasi Masalah
               1. Mengidentifikasi  masalah  adalah  mencari  masalah  yang  paling relevan dan menarik untuk diteliti.
               2. Masalah  dapat  dicari  melalui “Pancaindera”,  yaitu  pengamatan, pendengaran, penglihatan, 
                   perasaan, dan penciuman. 
    1.2 Sumber Masalah
          Masalah dapat diperolehdari sumber-sumber berikut :
          1. Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian
          2. Seminar, diskusi dan lain lain pertemuan ilmiah
          3. Pernyataan pemegang otoritas
          4. Pengamatan sepintas
          5. Pengalaman Pribadi
          6. Perasaan Intuitif
    1.3 Memilih Masalah/Batasan
          Dalam  mengidentifikasi  masalah  biasanya  dijumpai  lebih  dari  satu masalah, dan tidak semua masalah dapat/layak diteliti. Oleh sebab itu perlu diadakan pemilihan/pembatasan masalah.  
           Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah: 
         (1) Masalaha  tersebut  layak  atau  tidaknya  untuk  diteliti,  tergantung pada : 
                 *  Ada/tidaknya  sumbangan  terhadap  teori  dan  ada/tidaknya  teori yang relevan dengan itu ,
               *  Ada/tidaknya   kegunaan   untuk  pemecahan   masalah-masalah praktis. 
         (2) Managebility,yaitu  Cukup  dana,  cukup  waktu,  cukup  alat,  cukup bekal  kemampuan  teoritis,  dan 
                 cukup  penguasaan  metode  yang diperlukan.
     1.4 Merumuskan Masalah
          Setelah masalah diidentifkasi dan dipilih/dibatasi, selanjutnya masalah tersebut hendaknya: 
 
               (1) Dirumuskan dalam kalimat tanya (?) yang padat dan jelas. 
                (2)  Memberikan  petunjuk  tentang  kemungkinan  pengumpulan  data guna menjawab pertanyaan 
                     dalam umusan tersebut.
                Contoh: 
*               Apakah diversifikasi usaha lebih lebih berhasil daripada intensifikasi usaha? 
*             Bagaimana hubungan tingkat pendidikan dengan produktivitas kerja karyawan? 
2. Penyusunan Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis dengan argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun. Menurut Rusidi (1993), kerangka berfikir berarti menduduk-perkarakan masalah dalam kerangka teoritis (theoritical framework) atau disebut juga proses deduktif.
3. Perumusan Hipotesis
 
 
2. Penyusunan Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah konstruksi berfikir yang bersifat logis dengan argumentasi yang konsisten dengan pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil disusun. Menurut Rusidi (1993), kerangka berfikir berarti menduduk-perkarakan masalah dalam kerangka teoritis (theoritical framework) atau disebut juga proses deduktif.
3. Perumusan Hipotesis
          Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang jawabannya harus diuji.
       Hipotesis dirangkum atau diturunkan dari kerangka pemikiran/kesimpulan teoritis Ada dua jenis 
       hipotesis : 
        a. Hipotesis    Deskriptif,    yaitu    hipotesis    yang    menunjukan pemaknaan suatu konsep dari sautu teori. 
 
 
 
          b. Hipotesis  verivikatif,  yaitu  hipotesis  yang  mengubungkan  atau mempetautan dua veriabel atau lebih 
              untuk diuji.
        4. Menguji Hipotesis Secara Empirik
            (1)   Menguji dengan alat statistik inverensial dan statistik deskriftif, untuk membuktikan  apakah 
                    teori-teori  tersebut  teruji  secara  meyakinkan (significant)   atau   tidak   berdasarkan   hasil  uji 
                    fakta-fakta   secara empirik \(Penelitian Kuantitatif).  
              (2)   Menguji    dengan    tanpa    statistis    untuk    mencari    pemaknaan (Penelitian Kualitatif).
S 
 
         Oleh Prof. Dr. Suryana, M.Si